Toleran merupakan salah satu karakter kita sebagai bangsa Indonesia. Karena toleransi merupakan sebuah keniscayaan, bagi kita yang tinggal di Indonesia. Karena negara kita merupakan negara yang majemuk, yang terdiri dari banyak suku, budaya, agama dan bahasa. Keragaman tersebut membuat Indonesia berbeda dengan negara-negara lainnya. Karena itulah, para pendiri bangsa ini melahirkan Pancasila, agar keragaman tersebut tetap terjaga. Semboyan bhinneka tunggal ika terus dipegang, agar kita tetap bersatu meski mempunyai latar belakang yang berbeda.
Toleransi tidak hanya cukup dalam pikiran, tapi harus diimplementasikan dalam setiap perkataan dan perbuatan. Dengan melakukan hal tersebut, kita akan tetap bisa berdampingan dalam keragaman. Saling menghargai dan menghormati, harus tetap dijaga agar kita tidak saling berseteru sama lain. Karena keragaman ini bisa memicu terjadinya perselisihan, jika tidak disikapi secara bijaksana.
Dalam konteks tahun politik seperti sekarang ini, mengedepankan toleransi penting untuk dilakukan. Kenapa hal ini perlu dilakukan? Karena di tahun politik ini banyak sekali provokasi yang bermunculan. Para pendukung paslon terus berusaha mencari cara, agar paslon yang didukungnya menang dalam pemilu. Provokasi yang begitu masif ini, bisa memicu terjadinya konflik di tengah masyarakat.
Jika kita melihat ke belakang, banyak orang terlalu fanatik memilih paslon tertentu. Tapi jika sudah terpilih, nyatanya tidak semua seperti yang telah dijanjikan. Karena itulah kita semua harus menjadi pemilih yang cerdas. Menjadi pemilih yang cerdas tidak hanya melihat program dan visi misi paslon, tapi juga harus melihat bagaimana attitude, perkataan, bibit, bebet dan bobotnya. Untuk bisa menjadi pemilih yang cerdas, tidak boleh ada fanitisme di dalamnya. Karena hal yang sifatnya fanatik bisa memicu terjadinya tidak obyektif.
Biarkan masyarakat melaksanakan hak pilihnya tanpa harus ada paksaan, hasutan atau provokasi. Karena pilihan tersebut akan menentukan bagaimana Indonesia kedepan. Ingat, Indonesia adalah negara majemuk. Negara yang penuh dengan keragaman suku, agama, bahasa, budaya dan latar belakang lainnya. Sudah semestinya dalam proses memilih juga harus dilakukan secara tulus tanpa ada paksaan. Setelah proses pemilihan selesai, apapun hasilnya juga harus diterima jika tidak sesuai dengan harapan.
Ingat, proses pemilu adalah memilih calon pemimpin yang akan membawa Indonesia kedepan. Siapapun yang terpilih, mempunyai tugas, tanggung jawab dan tantangan yang berbeda. Jika yang kalah pun harus memberikan dukungan kepada pihak yang menang. Begitu juga sebaliknya, yang menang juga tidak boleh merasa paling benar. Karena kemenangan tersebut tidak akan tercapai tanpa dukungan dari masyarakat.
Jika sudah menang diharapkan toleransi tetap dijunjung tinggi. Paslon yang terpilih adalah pemimpin semua rakyat dengan berbagai macam keragamannya tadi. Karena itu toleransi tidak bisa ditawar. Siapapun yang terpilih, harus tetap menjadi pemimpin yang toleran. Tidak boleh membeda-bedakan. Tidak boleh lagi ada diskriminasi hanya karena perbedaan pilihan, perbedaan keyakinan, atau perbedaan lainnya. Mari mewujudkan Indonesia yang damai dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (HMH)