Lebaran Ketupat adalah salah satu perayaan unik dan istimewa. Hal ini karena lebaran ketupat merupakan sebuah budaya kekhasan Nusantara terutama yang dilaksanakan umat islam masyarakat Jawa, yang saat ini sudah menyebar keseluruh Nusantara..
Lebaran Ketupat biasanya dilaksanakan pada hari kedelapan hari raya Idul Fitri, yang artinya pada 8 Syawal dengan ditandai memakan Ketupat. Maka inilah momentumnya Lebaran Ketupat adalah sarana untuk mempererat hubugan antar manusia, bertetangga, berkerabat dan sanak saudara.
Sejarah Lebaran Ketupat
Berdasarkan laman NU Online, lebaran ketupat memiliki sejarah panjang yang pertama kali dikenalkan pada era Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari sembilan wali yang bertugas menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.
Pada waktu itu, Sunan Kalijaga mengenalkan dua istilah lebaran atau ‘bakda’ kepada masyarakat Jawa, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda lebaran berlangsung pada saat pelaksanaan salat Ied atau satu syawal. Masyarakat akan merayakan Bakda Lebaran dengan berkunjung ke rumah saudara dan tetangga untuk silaturahmi dan saling memaafkan.
Sementara Bakda Kupat dilaksanakan 7 atau 8 hari setelah lebaran Idul Fitri. Pada waktu Lebaran Ketupat, masyarakat Muslim Jawa akan membuat ketupat sebagai hidangan baik untuk santapan pribadi dengan keluarga maupun dibagikan kepada saudara dan tetangga.
Makna Lebaran Ketupat
Lebaran ketupat tidak hanya menjadi kegiatan masak ketupat, namun juga mengandung makna mendalam di baliknya. Lebaran ketupat menjadi simbol dari rasa persaudaraan atau tali silaturahmi.
Ketupat dalam perayaan ini memiliki makna mendalam dan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kata ‘ketupat’ dikaitkan dengan kata dalam bahasa Jawa ‘ngaku lepat yang artinya mengakui kesalahan.
Selain memohon maaf, masyarakat Jawa juga memaknai ketupat sebagai ‘laku papat’ atau empat tindakan. Dalam masyarakat Jawa, empat tindakan yang dimaksud tersebut berasal dari istilah lebaran, leburan, laburan, dan luberan.
Lebaran berarti menandakan bahwa bulan puasa Ramadan telah berakhir. Leburan diartikan sebagai melebur atau habis, yang berhubungan dengan dihapuskannya dosa dan kesalahan. Laburan berasal dari kata kapur atau labur benda berwarna putih yang disimbolkan sebagai kesucian. Sementara luberan memiliki makna meluber atau melimpah, yang artinya ajakan untuk saling berbagi. (HMH)