Pada Rakernas 2024 yang digelar pada Selasa(20/02). Upaya pencegahan ideologi radikalisme di era modern menjadi salah satu fokus utama yang dibahas oleh para pemangku kepentingan. Dalam pertemuan tersebut, berbagai langkah konkret disepakati guna menghadapi tantangan radikalisme yang semakin kompleks dan dinamis.
Menurut pernyataan dari salah satu peserta Rakernas, “Pencegahan ideologi radikalisme tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat, lembaga pendidikan, agama, dan sektor swasta.” Hal ini mencerminkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memerangi penyebaran ideologi radikal yang dapat merusak kedamaian dan stabilitas negara.
Salah satu kutipan yang menonjol dari Rakernas ini datang dari, Plt. menkopolhukam Jendral (Purn) Tito Karnavian Ph.D, “Pendekatan pencegahan ideologi radikalisme haruslah holistik dan inklusif, meliputi pembangunan ekonomi, pendidikan yang berkualitas, dan promosi nilai-nilai toleransi serta perdamaian.” Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat kerangka kerja yang terkoordinasi untuk mendeteksi, mencegah, dan menanggapi radikalisme dalam segala bentuknya.
Rakernas ini juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis teknologi dan media sosial dalam menjangkau generasi muda, yang rentan terhadap pengaruh ideologi radikal secara online. Melalui kerja sama dengan platform media sosial dan Duta Damai Dunia Maya Yang Tersebar Di seluruh Indonesia, diharapkan dapat dilakukan pemantauan dan penanggulangan terhadap konten radikal yang tersebar di dunia maya. Dengan adanya kesepakatan dan komitmen bersama ini, diharapkan Indonesia dapat terus memperkuat pertahanan terhadap ideologi radikalisme di era modern, menjaga keamanan dan stabilitas negara, serta memastikan kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (KNL)