Pemakaian istilah kerap membuat kita sulit mengenali perbedaan terorisme dan radikalisme. Meski memiliki makna yang mirip, keduanya memiliki makna berbeda. Kekeliruan memakai kata bisa menyebabkan kesalahpahaman yang lebih panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kedua istilah tersebut dan cara tepat pemakaiannya.
Beberapa Perbedaan Terorisme dan Radikalisme Yang Perlu Anda Ketahui
Baik istilah radikalisme maupun terorisme tidak bisa dipisahkan. Walaupun sebenarnya ada yang berbeda antara kedua hal tersebut. Hal sama di antara keduanya adalah ddipakai untuk menggambarkan suatu perbuatan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Berikut adalah beberapa inti perbedaan Terorisme dan Radikalisme.
1. Segi Istilah
Kata Radikalisme mengacu pada pengertian kamus, berasal dari kata Latin yakni “Radix atau Radicis”. Kata tersebut berarti sumber, akar atau asal mula. Sedangkan definisinya adalah suatu pemahaman yang menginginkan perubahan secara drastis. Umumnya mengacu pada perubahan sosial atau politik dan kerap melakukan kekerasan untuk mencapainya.
Kata Terorisme sendiri berartikan sebagai perbuatan yang memakai kekerasan dan juga mengancam pihak lain. Berdasarkan UU Nomor 15 Tahun 2003, pengertian Terorisme dijelaskan sebagai pemakaian kekerasan atau ancaman yang menyebabkan teror atau rasa takut dengan luas dan memakan korban secara massal.
2. Pemahaman dan Tindakan
Radikalisme pada dasarnya adalah pikiran yang menginginkan perubahan drastis. Tapi belum tentu seseorang bergerak dari pemahamannya tersebut menjadi suatu tindakan yang menyebabkan terorisme. Begitu pula dengan Terorisme yang mengacu pada tindakan yang mencerminkan kekerasan, perbuatannya belum tentu disebabkan atas pemikiran radikal.
Walaupun demikian, suatu hal yang masuk akal, bila seseorang yang berpikiran radikal, akhirnya melakukan tindakan terorisme. Mereka bisa merampas hak milik orang lain, memaksakan pendapatnya kepada orang lain yang tidak memiliki pemahaman yang sama dengan mereka.
Terorisme yang menyebabkan kerusakan properti, fasilitas umum dan kesejahteraan orang lain juga kerap didorong dengan pemahaman radikal. Terutama bila ketidakpuasan pada kondisi tertentu mendorong mereka untuk mengambil tindak kekerasan untuk mencapai pemikiran radikalnya.
3. Proses
Menurut pendapat Prof. Dr. Irfan Idris dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), radikalisme bukanlah suatu hal yang terjadi secara tiba – tiba. Ini adalah proses yang perlahan merubah pemikiran seseorang yang akhirnya secara total membuat tindakannya juga berubah drastis.
Sedangkan tindakan Terorisme adalah perbuatan yang menyebabkan kekerasan yang merupakan hasil akhir dari proses pemikiran. Setelah seseorang mantap dengan pemahamannya tentang sesuatu, khususnya kondisi sosial politik, mereka bisa melakukan aksi terorisme. Itulah perbedaan Terorisme dan Radikalisme yang perlu kita pahami dengan benar.
4. Nilai-Nilai Yang Dianut
Radikalisme berkeinginan merubah nilai yang berlaku dengan berbagai alasan dan mendorong perubahan dengan menjungkirbalikkan nilai yang ada. Hal ini bisa dilihat ketika Indonesia pernah memegang paham Komunisme dan kemudian nilai tersebut dihapuskan berganti dengan paham Pancasila.
Intinya pemikiran Radikalisme pada suatu negara dapat mengacu pada suatu nilai, kemudian merubahnya dan bisa juga dirubah kembali. Hal ini bergantung dengan penerimaan secara luas dan bagaimana suatu pemikiran akhirnya disepakati atau tidak.
Tindakan Terorisme meniadakan proses dimana suatu nilai disosialisasikan dan merespon reaksi masyarakat pada nilai-nilai tertentu. Tindakan terorisme yang nyata adalah memaksakan nilai – nilai tersebut dan tanda ada toleransi atau pertimbangan apapun. Jadi Radikalisme memiliki ruang untuk dialog dan penerimaan perubahan nilai, sedangkan terorisme tidak ada sama sekali.
5. Konotasi Positif dan Negatif
Hal lain yang perlu dipahami adalah kata Radikalisme tidak selalu berarti negatif sedangkan kata Terorisme sudah pasti berpedoman pada hal – hal negatif. Menurut pemikiran Dr. dr. KH. Tarmidzi Taher dari Dewan Masjid Indonesia, ada radikalisme yang positif ketika berupa perubahan untuk perbaikan atau kebaikan.
Hal ini kerap tumbuh dan berkembang dalam kehidupan beragama. Seseorang memang perlu bersikap Radikal sesuai dengan ajaran agama yang dianut, khususnya kalau mengarah pada hal baik.
Sedakan istilah Terorisme hanya mengacu pada suatu hal yakni negatif. Terutama apabila perbuatan teror yang dilakukan sudah terorganisir dan terkendali. Jadi, perbuatan yang mengancam keselamatan masyarakat dan hanya bisa berakhir dengan perilaku kekerasan.
Radikalisme juga bisa berrtikan perubahan dalam bingkai mendukung reformasi jangka panjang. Hal ini pernah kita alami ketika Pemerintahan yang berganti dengan pemerintahan baru. Pelaksanaan dengan demo dan dialog untuk menyampaikan pendapat radikal juga kerap terjadi dalam kehidupan berpolitik.
Demikianlah pemaparan beberapa perbedaan Terorisme dan Radikalisme. Keduanya bisa berupa hubungan sebab dan akibat. Tapi bisa juga mengarah pada suatu hal yang positif, sedangkan istilah lain hanya menggambarkan hal negatif yang dipaksakan tanpa ada hasil baik yang bisa terjadi dikarenakan tindakannya. Setelah paham dengan perbedaan pemahaman kedua istilah tersebut, Anda bisa memakainya dengan lebih bijak baik dalam lisan maupun tulisan.